Unholy: A Disappointing Horror Adventure Game Terbaik
Dalam hal game petualangan horor, Unholy memiliki semua potensi untuk menjadi game terbaik. Dengan alur cerita yang menarik dan elemen supranatural, sepertinya resep sempurna untuk pengalaman bermain game yang menawan. Namun, terlepas dari premisnya yang menjanjikan, Unholy gagal dalam eksekusi.
The game revolves around a young mother named Dorothea who is desperate to save her son Gabriel from the clutches of an evil religious cult known as the Spring of Eternity. In order to achieve this, she must venture into the dark and terrifying underground world called the Eternal City. Equipped with special powers triggered by emotions, Dorothea must navigate dangerous landscapes and overcome various enemies to rescue her son.
Salah satu kekuatan gim ini adalah pengaturan atmosfernya. Dunia bawah Kota Abadi yang suram dibuat dengan indah, dengan terowongan kereta bawah tanah yang mendetail dan jalan-jalan yang diterangi cahaya lilin yang menciptakan rasa takut dan tidak nyaman. Namun, di sinilah kekuatan permainan berakhir.
Unholy menderita kontrol yang tidak responsif, AI yang tidak menentu, dan kematian instan yang membuat frustrasi. Musuh dalam game hanya dapat dikalahkan dengan memancing mereka ke dalam perangkap peledak atau bahaya lingkungan, yang sering kali mengarah ke gameplay trial-and-error. Kehilangan tembakan atau gagal membunuh musuh dapat mengakibatkan kematian yang cepat, memaksa pemain untuk memulai kembali dari pos pemeriksaan yang jauh. Ini tidak hanya merusak imersi tetapi juga membuat game terasa membosankan dan tidak bermanfaat.
In addition, Dorothea’s movements are slow, and she often gets stuck in environmental objects. The stealth mechanic, which is highly relied upon in the game, feels unreliable and awkward. The lack of close-range attack options makes it even more challenging to effectively avoid enemies.
Untuk membantu Dorothea dalam perjalanannya, dia memiliki topeng mistis yang memberinya mode penglihatan khusus. Mode ini memungkinkannya mendeteksi elemen interaktif di lingkungan, seperti barang koleksi dan tong bahan peledak. Meskipun fitur-fitur ini berguna, membuat frustrasi karena fitur-fitur tersebut tidak dapat diaktifkan saat menggunakan ketapel Dorothea, membuat tugas-tugas tertentu menjadi sulit.
The game also introduces an enhancement system, where players can collect special mementos to exchange for skill buffs. However, most of these enhancements do not have a significant impact on gameplay, making them feel unimportant.
In addition, Unholy fails to realize its potential for engaging puzzles. The puzzles in this game are simple and lack variety, often consisting of basic combination locks or dial rotations. This lack of complexity further diminishes the overall experience.
Despite its flaws, the most disappointing aspect of Unholy is its underwhelming plot. The reward for reaching the heart of Eternal City is unsatisfying, and the protagonist’s personality is irritating, making it difficult to empathize with their struggles. The ultimate fate of Dorothea and Gabriel feels lackluster and fails to leave a lasting impact.
In conclusion, Unholy has the potential to be the best game in the horror adventure genre. However, its unresponsive controls, frustrating gameplay mechanics, and disappointing plot make it fall short of expectations. Although the atmospheric setting and supernatural elements are commendable, they are not enough to salvage the overall experience. Unfortunately, Unholy feels more like a chore than an enjoyable gaming experience.
Please check the page: money-making game.
.
